Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 08:25:43【Tempat Makan】559 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(295)
Sebelumnya: Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
Selanjutnya: Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut
Artikel Terkait
- BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
- Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG
- Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
- BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa
- Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
- Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif
- Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat
- Rockefeller Foundation apresiasi inovasi SPPG Polri
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
- Menteri P2MI lepas 600 pekerja ke Jepang, Korsel, Hong Kong, Taiwan
Resep Populer
Rekomendasi

PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan

82 Dapur MBG ditargetkan beroperasi di Padang akhir 2025

Posko pengungsian korban kebakaran di Matraman diperpanjang

Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes

Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan

China catat pertumbuhan konsumsi yang stabil di liburan Hari Nasional

SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan

Bank Indonesia dorong pengembangan ekonomi lewat wisata ramah Muslim